Minggu, 27 Maret 2016

AGAMA

IMAN KEPADA QADA DAN QADAR.

Iman kepada qada dan qadar | Iman kepada qada dan qadar adalah rukun iman yang terakhir atau keenam. Iman kepada qada dan qadar juga tidak kalah penting untuk dipercayai dari rukun iman yang lainnya .Qada dan qadar lebih di kenal dengan kata  takdir .Takdir di alam ini ada yang baik dan ada pula yang buruk .

iman kepada qada dan qadar

Pengertian qada dan qadar

Qada yaitu ketetapan Allah swt sejak zaman azali sesuai dengan kehendakNya (Iradah ) tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya .Qadar yaitu Perwujudan dari qada atau ketetapan Allah swtdalam kadar tertentu sesuai dengan kehendakNya (takdir).

Laporkan Iklan Ini Tidak Layak
Hubungan antara qada dan qadar  yaitu hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan karena qada diibaratkan rencana , sedangkan qadar sebagai perwujudan atau kenyataan yang terjadi .Allah swt dalam melakukan qadarNya sesuai dengan kehendakNya.hal ini dijelaskan dalam QS.Al- Hijr ayat 21 :
iman kepada qada dan qadar

Pengertian Iman kepada Qada dan Qadar

Iman kepada qada dan qadar yaitu percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah swt telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi untuk mahluknya (qada dan qadar ) .
Setiap manusia , telah di ciptakan dengan ketentuan – ketentuan dan telah di atur nasibnya sejak zaman azali .Akan tetapi bukan berarti kita sebagai manusia bermalas – malasan menunggu nasib tanpa berusaha / berikhtiar .Karena sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha .
Hadist tentang qada dan qadar :

Laporkan Iklan Ini Tidak Layak
iman kepada qada dan qadar

Macam -macam Takdir

Ada dua macam takdir yaitu takdir Mualaq dan takdir mubran.

1.Takdir Muallaq

Takdir muallaq yaitu takdir yang masih dapat di rubah dengan usaha atau ikhtiar .Contohnya yaitu :seseorang yang ingin kaya maka harus bekerja , orang yang menginginkan pandai maka harus belajar .Segal sesuatu yang kita inginkan tidak akan tercapai jika tidak dibarengi dengan berikhtiar atau berusaha.
Firman Allah swt dalam QS.Ar-Ra’du ayat  11:
iman kepada qada dan qadar

2. Takdir Mubran

Takdir mubran yaitu takdir yang tidak dapat di rubah lagi ,walaupun sudah berikhtiar .Contohnya adalah kematian seseorang .
Firman Allah swt dalam QS.Al-A’raf ayat 34 :
iman kepada qada dan qadar

Hikmah beriman kepada qada dan qadar :

  1. Melatih diri untuk lebih bersyukur kepada Allah swt.
  2. Mendekatkan diri kepada Allah swt .
  3. Melatih seseorang menjadi orang yang giat berusaha dan tidak cepat putus asa .
  4. Menghindarkan dari sifat sombong .
  5. Dapat menenangkan jiwa .
  6. Membiasakan diri untuk bersabar dan bertawakal kepada Allah swt .
Demikian penjelasan mengenai Pengertian iman kepada qada dan qadar . Semoga kita tidak akan lebih giat lagi usaha untuk mencapai impian – impian kita akan tetapi jangan lupa kita ber doa kepada Allah swt serta bertawakal kepadaNYa. Dan lebih bersyukur terhadap semua yang sudah kita terima selama ini , serta tidak menyesali semua yang sudah terjadi karena sesungguhnya manusia hanya dapat berusaha dan yang menentukan semua hanyalah ALLAH SWT .

TAKABUR.
 
Takabur atau sombong secara bahasa artinya membesarkan diri atau menganggap dirinya lebih dari orang lain. Pengertian takabur secara istilah adalah suatu sikap mental yang memandang rendah terhadap orang lain, sementara ia memandang tinggi dan mulia terhadap dirinya sendiri. (Uwes al-Qorni. 1997: halaman 54.
Sifat takabur merupakan sifat yang dimiliki oleh Iblis. Sifat inilah yang menyebabkan iblis diusir dari surga dan diturunkan derajatnya hingga menjadi makhluk yang sangat rendah. Sifat takabur Iblis terlihat ketika ia menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam a.s. Penolakan Iblis ini disebabkan ia merasa dirinya lebih tinggi dan mulia daripada Nabi Adam a.s. ”Aku diciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Mengapa aku harus sujud kepada makhluk yang lebih rendah daripadaku?” sumbar Iblis dengan congkak. Oleh karena kesombongannya, akhirnya Iblis diusir Allah dan direndahkan derajatnya. 
Takabur menurut penjelasan Rasulullah adalah himpunan dari dua sifat yaitu menolak kebenaran dan merendahkan orang lain, sebagaimana sabdanya, ”Takabur adalah (sifat) orang yang mengingkari/menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (H.R. Abu Daud dan Hakim.
Dari pengertian takabur di atas dapat kita temukan ciri-ciri orang yang takabur, sebagai berikut.
  1. Suka memuji diri dan membanggakan kemuliaan diri, harta, ilmu, keturunan dan lain sebagainya.
  2. Meremehkan orang lain.
  3. Suka mencela dan mengkritik orang lain dengan kritik yang menjatuhkan.
  4. Memalingkan muka ketika bertemu dengan orang lain.
  5. Berlagak dalam berbicara.
  6. Pemboros dalam harta benda.
  7. Berlebih-lebihan dalam berpakaian dan berhias.

Takabur merupakan salah satu akhlak yang tercela. Banyak ayat Al-Qur’an dan hadis yang menjelaskan tentang keburukan sifat takabur tersebut, antara lain sebagai berikut.
 
1. Firman Allah dalam Al-Qur’an Surah al-A‘raf [7]: 146 yang artinya;
Akan Aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku) orang-orang yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar. Kalaupun mereka melihat setiap tanda (kekuasaan-Ku) mereka tetap tidak akan beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak (akan) menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya. Yang demikian adalah karena mereka mendustakan ayatayat Kami dan mereka selalu lengah terhadapnya.

2. Firman Allah dalam Al-Qur’an Surah al-Mu’min [40]: 60 yang artinya;
Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.

3. Sabda Rasulullah saw. yang artinya;
Barang siapa bertawadu karena Allah akan diangkat derajatnya oleh Allah, dan barang siapa yang sombong akan dijatuhkan derajatnya oleh Allah. (H.R. Bazzar).

4. Dari Abdillah r.a., Nabi Muhammad saw. bersabda yang artinya;
Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat kesombongan. (H.R. Muslim)

5. Sabda Rasulullah saw. yang artinya;
Dari Abu Hurairah berkata: Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung berfirman: ”Kesombongan adalah selendang-Ku dan kemuliaan adalah pakaianku, maka barang siapa yang menyaingi Aku dalam salah satunya, Aku pasti menemuinya di neraka” (H.R. Ahmad)

Takabur dapat dibagi menjadi dua, yaitu takabur lahir dan batin.
  1. Takabur lahir, yaitu perbuatan yang dilakukan dan ditunjukkan oleh anggota badan, seperti gerak gerik tubuh, raut muka, dan tutur kata.
  2. Takabur batin, yaitu sifat dalam jiwa yang tidak terlihat. Takabur batin dilakukan oleh hati dan perasaan yang menganggap diri lebih tinggi dan menganggap orang lain lebih rendah.
Kedua jenis takabur ini sama-sama berbahaya dan bisa menyebabkan pelakunya terjerumus api neraka. Oleh karena itu, kita harus menjauhi kedua jenis takabur ini dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa demikian? Di antara bahaya dari sifat takabur antara lain sebagai berikut.
  1. Merusak pergaulan manusia, merenggangkan hubungan silaturahmi dan menghalangi kasih sayang serta sikap tolongmenolong. Orang yang sombong pasti dibenci orang lain karena kesombongannya. Mereka akan segan berhubungan dengan dia. Hal ini berarti mengurangi pergaulan.
  2. Menumbuhkan permusuhan karena orang yang takabur dalam berteman selalu membeda-bedakan dan mendiskriminasikan orang atau kelompok lain yang tidak sederajat dengan diri atau kelompoknya.
  3. Sifat takabur akan menumbuhkan sifat-sifat buruk lainnya, seperti dengki kepada orang lain, pemarah, pembohong, khianat, dan sebagainya. Orang yang takabur tidak segansegan menggunakan sifat-sifat buruk tersebut demi mempertahankan kemuliaannya.
  4. Sifat takabur akan menjadikan orang tidak berkembang dan beku. Oleh karena usaha-usaha melakukan perbaikan terhadap dirinya tidak ada, orang yang takabur beranggapan bahwa dirinya sudah baik, hebat, terhormat, mulia, istimewa, dan sempurna.
  5. Sifat takabur menjadi penghalang masuk surga karena menghalangi manusia berakhlak mulia yang merupakan pintu surga.
  6. Sifat takabur (sombong) mengakibatkan pemiliknya tidak mempunyai perasaan untuk mencintai dan menyayangi sesama saudara yang mukmin sebagaimana mencintai atau menyayangi dirinya sendiri.
  7. Orang yang takabur akan dimasukkan ke dalam neraka dan mendapatkan hukuman yang sangat berat karena yang berhak sombong hanyalah Allah. Sombong adalah selendang Allah. Barangsiapa yang berani memakai selendang-Nya, Allah akan murka dan menjatuhkan hukuman yang berat kepadanya.
  8. Orang yang takabur akan lupa diri, siapa dirinya, dari mana, dan hendak ke mana dia sebenarnya.
Dengan memperhatikan beberapa bahaya di depan dapat kita simpulkan bahwa sifat takabur tidak hanya membahayakan diri kita sendiri, tetapi juga orang lain. Orang yang bersifat takabur menjadi hina di hadapan Allah. Demikian pula di hadapan orang lain, justru akan dicampakkan. Seseorang yang menjauhi sifat takabur dengan sendirinya harus berusaha bersifat rendah hati/tawadu. Dengan dia memilih bersikap rendah hati, justru akan menguntungkan dirinya sendiri dan menumbuhkan kenyamanan bagi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar