IPA
FISIKA
SUMBER ARUS LISTRIK
Sumber arus listrik adalah benda-benda yang dapat menghasilkan arus listrik, contohnya baterai, akumulator, elemen Volta, elemen Daniell, dan elemen Weston. Mobil-mobilan dapat bergerak karena memperoleh energi listrik dari baterai, lampu senter dapat digunakan setelah dipasang baterai ke dalamnya.
1. Gaya Gerak Listrik
Semua sumber arus listrik memiliki kemampuan memberikan gaya pada elektron sehingga elektron dari sebuah atom materi dapat bergerak. Gaya dari sumber baterai yang demikian disebut sebagai gaya gerak listrik (ggl). Gaya gerak listrik sering juga disebut tegangan. Satuan gaya gerak listrik adalah volt (V). Ggl diberi lambang E. Misal pada kulit luar baterai tercantum label 1,5 V, ini menunjukkan besarnya ggl yang dibangkitkan oleh baterai tersebut. Jadi, ggl merupakan beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik (baterai) saat sumber tidak mengalirkan listrik (saklar terbuka).
2. Elemen Primer
Elemen primer merupakan sebuah sumber arus listrik. Elemen primer merupakan sumber arus listrik yang bersifat sekali pakai. Artinya jika sumber arus tersebut sudah habis energinya, kamu tidak dapat mengisi elemen primer. Kamu harus mengganti sumber arus listrik tersebut dengan sumber arus yang baru.
a. Baterai
Baterai memiliki dua kutub yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif baterai
berupa
batang karbon yang dibenamkan ke dalam campuran mangan dioksida
(MnO2) dan amonium klorida (NH4Cl). Kutub negatif baterai adalah lapisan
paling luar yang terbuat dari seng (Zn). Campuran mangan
dioksida berfungsi sebagai zat pelindung elektrolit. Di antara
lapisan paling luar yaitu seng berfungsi sebagai kutub negatif
dan campuran mangan dioksida terdapat pasta amonium klorida yang
berfungsi sebagai elektrolit. Di antara kutub positif dan kutub negatif
ini terdapat beda potensial. Beda potensial inilah yang menyebabkan baterai tersebut dapat mengalirkan arus listrik jika dipasangkan secara benar dalam sebuah rangkaian. Suatu saat, karbon dan elektrolit dari baterai akan habis sehingga baterai tersebut tidak dapat menghasilkan arus listrik.
Penyempurnaan dari sel seng karbon adalah baterai alkalin. Ukuran, bentuk, dan tegangannya mirip dengan sel seng karbon, tetapi jika digunakan dalam suatu peralatan, sel alkalin dapat bertahan enam atau tujuh kali lebih lama dibanding sel seng karbon biasa. Dalam sel alkalin mengandung elektrolit larutan kalium hidroksida. Pelat logamnya terbuat dari nikel dan senyawa kadmium.
b. Elemen Volta
Elemen volta ini kali pertama ditemukan oleh Alessandro Volta (1745 – 1827) seorang ahli Fisika berkebangsaan Italia. Elemen volta adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik. Elemen volta terdiri atas tabung kaca yang berisi larutan asam sulfat (H2SO4) dan sebagai anoda adalah logam Cu (tembaga) sedangkan kutub negatif adalah Zn (seng). Jika elektroda-elektroda seng dan tembaga dimasukkan ke dalam larutan asam sulfat, akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan lempeng tembaga bermuatan listrik positif dan lempeng seng bermuatan listrik negatif. Hal ini menunjukkan bahwa lempeng tembaga memiliki potensial lebih tinggi daripada potensial lempeng seng. Elektron akan mengalir dari lempeng seng menuju lempeng tembaga. Jika kedua lempeng ini dirangkaikan dengan lampu, arus akan mengalir dari lempeng tembaga ke lempeng seng sehingga lampu akan menyala.
Aliran arus listrik ini tidak berlangsung lama sehingga lampu akan padam. Hal ini dikarenakan gelembung-gelembung gas hidrogen yang dihasilkan oleh asam sulfat (H2SO4) akan menempel pada lempeng tembaga. Gelembung gas hidrogen ini akan menghambat aliran elektron. Kamu telah mengetahui bahwa arus listrik adalah aliran elektron-elektron sehingga jika aliran elektron ini terhambat, tidak akan ada arus yang mengalir. Peristiwa ini disebut polarisasi. Dengan kata lain, polarisasi adalah peristiwa tertutupnya elektroda elemen oleh hasil reaksi yang mengendap pada elektroda tersebut.
c. Elemen Daniell
Cara kerja elemen daniell pada dasarnya sama dengan cara kerja elemen volta. Namun pada elemen daniell ditambahkan larutan tembaga sulfat (CuSO4) untuk mencegah terjadi polarisasi, yang dinamakan depolarisator sehingga usia elemen dapat lebih lama.
3. Elemen Sekunder
Elemen sekunder merupakan elemen elektrokimia yang dapat diperbaharui bahan-bahan pereaksinya. Elemen sekunder ini harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara melewatkan arus listrik melaluinya. Contoh elemen sekunder adalah akumulator. Akumulator banyak digunakan dalam kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil.
Akumulator disebut juga elemen basah. Akumulator terdiri atas pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida. Pasangan ini disebut sel. Setiap pasangan timbal dan timbal dioksida ini mampu memberikan tegangan 2 volt. Kapasitas penyimpanan sebuah aki dapat terlihat berupa tulisan angka pada aki. Contoh, pada aki tertulis 12V 40 AH, artinya aki mempunyai ggl 12 volt dan mengalirkan arus listrik 40 ampere selama 1 jam.
Sama seperti pada baterai, akumulator juga mempunyai dua buah kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub negatif. terletak pada timbal dan kutub positif pada timbal dioksida. Timbal dan timbal dioksida dicelupkan ke dalam larutan elektrolit asam sulfat. Keuntungan pemakaian elemen sekunder misalnya akumulator yaitu dapat diperbaharui. Agar akumulator dapat berfungsi kembali, perlu dimuati oleh sumber arus searah (DC).
Perubahan energi saat aki digunakan yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik. Sedangkan saat pengisian aki terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi energi kimia. Cara pengisian aki adalah sebagai berikut.
- See more at: http://sainsforhuman.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-macam-dan-contoh-adaptasi12.html#sthash.mqFy4X3x.dpuf
- See more at: http://sainsforhuman.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-macam-dan-contoh-adaptasi12.html#sthash.mqFy4X3x.dpuf
b. Elemen Volta
Elemen volta ini kali pertama ditemukan oleh Alessandro Volta (1745 – 1827) seorang ahli Fisika berkebangsaan Italia. Elemen volta adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik. Elemen volta terdiri atas tabung kaca yang berisi larutan asam sulfat (H2SO4) dan sebagai anoda adalah logam Cu (tembaga) sedangkan kutub negatif adalah Zn (seng). Jika elektroda-elektroda seng dan tembaga dimasukkan ke dalam larutan asam sulfat, akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan lempeng tembaga bermuatan listrik positif dan lempeng seng bermuatan listrik negatif. Hal ini menunjukkan bahwa lempeng tembaga memiliki potensial lebih tinggi daripada potensial lempeng seng. Elektron akan mengalir dari lempeng seng menuju lempeng tembaga. Jika kedua lempeng ini dirangkaikan dengan lampu, arus akan mengalir dari lempeng tembaga ke lempeng seng sehingga lampu akan menyala.
Aliran arus listrik ini tidak berlangsung lama sehingga lampu akan padam. Hal ini dikarenakan gelembung-gelembung gas hidrogen yang dihasilkan oleh asam sulfat (H2SO4) akan menempel pada lempeng tembaga. Gelembung gas hidrogen ini akan menghambat aliran elektron. Kamu telah mengetahui bahwa arus listrik adalah aliran elektron-elektron sehingga jika aliran elektron ini terhambat, tidak akan ada arus yang mengalir. Peristiwa ini disebut polarisasi. Dengan kata lain, polarisasi adalah peristiwa tertutupnya elektroda elemen oleh hasil reaksi yang mengendap pada elektroda tersebut.
c. Elemen Daniell
Cara kerja elemen daniell pada dasarnya sama dengan cara kerja elemen volta. Namun pada elemen daniell ditambahkan larutan tembaga sulfat (CuSO4) untuk mencegah terjadi polarisasi, yang dinamakan depolarisator sehingga usia elemen dapat lebih lama.
3. Elemen Sekunder
Elemen sekunder merupakan elemen elektrokimia yang dapat diperbaharui bahan-bahan pereaksinya. Elemen sekunder ini harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara melewatkan arus listrik melaluinya. Contoh elemen sekunder adalah akumulator. Akumulator banyak digunakan dalam kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil.
Akumulator disebut juga elemen basah. Akumulator terdiri atas pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida. Pasangan ini disebut sel. Setiap pasangan timbal dan timbal dioksida ini mampu memberikan tegangan 2 volt. Kapasitas penyimpanan sebuah aki dapat terlihat berupa tulisan angka pada aki. Contoh, pada aki tertulis 12V 40 AH, artinya aki mempunyai ggl 12 volt dan mengalirkan arus listrik 40 ampere selama 1 jam.
Sama seperti pada baterai, akumulator juga mempunyai dua buah kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub negatif. terletak pada timbal dan kutub positif pada timbal dioksida. Timbal dan timbal dioksida dicelupkan ke dalam larutan elektrolit asam sulfat. Keuntungan pemakaian elemen sekunder misalnya akumulator yaitu dapat diperbaharui. Agar akumulator dapat berfungsi kembali, perlu dimuati oleh sumber arus searah (DC).
Perubahan energi saat aki digunakan yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik. Sedangkan saat pengisian aki terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi energi kimia. Cara pengisian aki adalah sebagai berikut.
- Hubungkan dengan sumber tegangan arus DC yang beda potensialnya lebih tinggi dari aki tersebut.
- Arus yang mengalir kecil sehingga perlu waktu lebih lama. Hal ini bertujuan agar tidak merusakkan sel aki.
- Ukur konsentrasi larutan dengan hidrometer.
- Perhatikan ukuran kapasitas akinya dengan amperejam.
Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah beda potensial antara dua buah kutub sumber tegangan. Alat untuk
mengukur tegangan disebut voltmeter. Selain tegangan antara kutub-kutub sumber tegangan, setiap alat listrik dalam sebuah rangkaian tertutup akan mempunyai tegangan yang dapat diukur dengan voltmeter. Tegangan ini disebut tegangan jepit. Jadi tegangan jepit merupakan beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber arus listrik ketika sumber mengalirkan arus listrik. Misalkan sebuah sumber 12 V digunakan untuk menyalakan sebuah lampu, ukurlah potensial listrik lampu tersebut dengan cara memasangkan voltmeter secara paralel dengan lampu. Tegangan yang terbaca pada voltmeter ini merupakan tegangan jepit atau tegangan terpakai oleh alat. Nilai tegangan jepit tergantung pada nilai hambatan bebannya. Makin besar nilai hambatan bahan makin kecil nilai tegangan jepitnya.
mengukur tegangan disebut voltmeter. Selain tegangan antara kutub-kutub sumber tegangan, setiap alat listrik dalam sebuah rangkaian tertutup akan mempunyai tegangan yang dapat diukur dengan voltmeter. Tegangan ini disebut tegangan jepit. Jadi tegangan jepit merupakan beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber arus listrik ketika sumber mengalirkan arus listrik. Misalkan sebuah sumber 12 V digunakan untuk menyalakan sebuah lampu, ukurlah potensial listrik lampu tersebut dengan cara memasangkan voltmeter secara paralel dengan lampu. Tegangan yang terbaca pada voltmeter ini merupakan tegangan jepit atau tegangan terpakai oleh alat. Nilai tegangan jepit tergantung pada nilai hambatan bebannya. Makin besar nilai hambatan bahan makin kecil nilai tegangan jepitnya.
BIOLOGI
ADAPTASI MAKHLUK HIDUP.
Adapatasi morfologi adalah suatu penyesuaian makhluk hidup terhadap
lingkungannya berkaitan dengan bentuk dan struktur organ tubuh yang
tampak dari luar dan mudah diamati, sehingga adaptasi tersebut paling
mudah dikenal dan ditemukan.
2. Contoh Adaptasi Morfologi pada Makhluk Hidup
a. Contoh adaptasi morfologi pada manusia
#1). Bentuk kaki atau cakar yang adaptif pada burung dapat dibedakan menjadi tipe perenang, pemanjat, petengger, pejalan, dan pencengkeram.
#1). Tumbuhan darat yang adaptif pada lingkungan kurang air ( kering ) yang disebut xerofit.
Contoh tumbuhan xerofit :
Contoh tumbuhan higrofit:
Contoh tumbuhan hidrofit:
2. Contoh Adaptasi Morfologi pada Makhluk Hidup
a. Contoh adaptasi morfologi pada manusia
- kulit manusia akan menghitam jika terlalu lama terkena sinar matahari
- rambut-rambut halus yang berada di kulit manusia akan berdiri jika suhu udara rendah
- rambut manusia akan beruban jika sudah lanjut usia atau mungkin faktor lain
- hidung manusia menonjol keluar sehingga mudah untuk bernapas
- lubang hidung manusia berada/menghadap ke bawah sehingga tidak mudah kemasukkan air
- daun telinga manusia menghadap ke depan sehingga mudah menangkap getaran suara
- daun telinga manusia lentur sehingga aman ketika tidur
#1). Bentuk kaki atau cakar yang adaptif pada burung dapat dibedakan menjadi tipe perenang, pemanjat, petengger, pejalan, dan pencengkeram.
- burung dengan tipe kaki perenang yakni buung yang memiliki selaput diantara jari-jari kakinya, contohnya: bebek/itik, mentok
- burung dengan tipe kaki pemanjat memiliki 2 jari ke depan dan 2 jari ke belakang, contohnya: burung pelatuk, burung kutilang
- burung bertipe kaki petengger memiliki empat jari dan ukurannya kecil, contohnya: kaki burung gelatik, burung pipit
- burung dengan tipe kaki pejalan memiliki kaki yang panjang dan tegak, contohnya: kaki ayam, burung unta
- burung bertipe kaki pencengkeram memiliki kaki pendek dan kekar serta berkuku runcing, contohnya : burung elang, rajawali, dan burung hantu
- burung tipe pemakan biji memiliki paruh pendek dan kuat, contohnya : paruh burung pipit, burung gereja, parkit/emprit, merpati/dara, manyar, peking, perkutut, deruk
- burung tipe pemakan daging memiliki paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian ujungnya, contohnya: paruh burung elang, burung hantu, gagak
- burung tipe pemakan ikan memiliki paruh burung berkantong,contohnya: paruh burung pelikan. Ada juga burung tipe pemakan ikan, udang, cacing yang memiliki paruh panjang dan runcing, contohnya : paruh burung pelikan, bangau, pecuk, flamingo, burung raja udang/burung cucuk urang/paruh udang
- burung tipe pengisap madu memiliki memiliki paruh panjang dan runcing, contohnya : burung kolibri, burung cucak kombo
- serangga tipe mulut penggigit memiliki mulut yang pendek dan runcing, contohnya: semut, rayap, belalang
- serangga tipe mulut penusuk dan penghisap memiliki bentuk mulut yang panjang dan tajam/runcing, contohnya: nyamuk
- serangga tipe mulut penghisap memiliki bentuk mulut seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan, contohnya : kupu-kupu,
- serangga tipe mulut penjilat memiliki lidah yang panjang, contohnya: lebah
- serangga tipe mulut penyerap memiliki alat penyerap mirip spons/gabus, contohnya: lalat
#1). Tumbuhan darat yang adaptif pada lingkungan kurang air ( kering ) yang disebut xerofit.
Contoh tumbuhan xerofit :
- kaktus
- lili gurun
- pohon kurma
- lidah buaya (aloevera)
- setawar, dan
- sp senseveria
- daunnya tebal, sempit, kadang-kadang berubah bentuk atau tereduksi menjadi bentuk duri, sisik, atau bahkan tidak memiliki daun, dengan demikian maka dapat mengurangi penguapan.
- seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
- batangnya tebal memiliki jaringan spons yang berfungsi untuk menyimpan air.
- memiliki akar yang panjang dan tersebar luas sehingga jangkauannya akar dalam mencari zat makanan sangat luas.
Contoh tumbuhan higrofit:
- tumbuhan paku
- lumut
- tumbuhan kemunting
- tumbuhan daun ungu
- dedalu.
- memiliki daun yang tipis dan lebar.
- permukaan daunnya memiliki banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses penguapan.
Teratai dan Kangkung
Contoh tumbuhan hidrofit:
- teratai,
- enceng gondok
- kiambang
- kangkung,
- tumbuhan bakau
- tumbuhan yang mengapung di air memiliki rongga antar sel yang berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi udara. Contoh: enceng gondok, kiambang
- tumbuhan air yang terendam di dalam air, memiliki dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh : hydrilla,vallisneria
- tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air. Contoh: teratai, kangkung.
Pengertian
adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Adaptasi ini diperlukan oleh
makhluk hidup dibumi, karena setiap lingkungan dibumi memiliki
karakteristik sendiri. Misalkan dikutub suhunya sangat dingin serta
banyak terdapat air sedangkan sebaliknya di daerah gurun suhunya panas,
gersang, dan sulit untuk mendapatkan air.
Oleh karena itu ditempat tersebut makhluk hidupnya memiliki bentuk dan
karakteristik berbeda untuk menyeseuaikan diri dengan lingkungannya.
Seperti, Beruang kutub memiliki bulu yang lebat untuk melindungi
tubuhnya dari suhu dingin dan di gurun unta memiliki punuk atau bagian
yang menonjol di punggungnya sebagai penyimpan cadangan air karena
digurun sulit untuk mendapatkan air.
Lingkungan tempat makhluk hidup berkembang biak disebut dengan habitat.
Pada umumnya, makhluk hidup yang sudah beradaptasi dilingkungan tertentu
sulit untuk beradaptasi ditempat lain. Kecuali manusia, karena manusia
memliki otak dan pikiran sebagai alat untuk beradaptasi dengan berbagai
lingkungan yang ada. Otak dan pikiran ini digunakan untuk menyesuaikan
lingkungan dengan kemauannya. Misalkan, dikutub itu dingin maka ia
membuat rumah yang berbentuk seperti kubah karena dengan bentuk seperti
itu maka suhu didalamnya akan lebih hangat.
Macam-Macam Adaptasi
Adaptasi terdiri dari tiga macam, antara lain :
A. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau
alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya.
Pada adaptasi ini biasanya bentuk penyesuaian bentuk tubuhnya seperti
pada bentuk paruh, bentuk kaki, maupun bentuk seluruh tubuh secara
keseluruhan.
Adaptasi pada bentuk tubuh ini berfungsi untuk menyesuaikan bentuk
tubuhnya dengan cara ia mendapatkan makanan dan menyesuaikan bentuk
tubuhnya dengan bagaimana ia tinggal di tempat tersebut.
B. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh suatu makhluk
hidup terhadap keadaan lingkungannya. Adaptasi ini tidak dapat dilihat
langsung oleh mata. Karena pada adaptasi fisiologi menyangkut tentang
fungsi organ-organ bagian dalam tubuh makhluk hidup dengan
lingkungannya. Seperti fungsi jantung manusia untuk beradaptasi dengan
daerah tinggi.
C. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah cara makhluk hiduo beradaptasi dengan
lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. Adaptasi tingkah laku ini
berhubungan dengan tindakan makhluk hidup untuk beradaptasi atau
melindungi diri dari pemangsa. Selain itu juga adaptasi tingkah laku
berhubungan dengan kebiasaan makhluk hidup untuk beradaptasi dan
mempertahankan hidupnya disuatu lingkungan.
Contoh-Contoh Adaptasi
Contoh adaptasi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu contoh adaptasi
morfologi, contoh adaptasi fisiologi dan contoh adaptasi tingkah laku.
A. Contoh adaptasi morfologi
Contoh adaptasi morfologi pada makhluk hidup darat :
1) Tumbuhan xerofit seperti kaktus memiliki batang yang tebal untuk
menyimpan air, memiliki daun yang berduri yang berfungsi untuk
mengurangi penguapan, dan memiliki akar yang panjang dan menyebar agar
lebih mudah mencari air. Hal ini dilakukan karena habitatnya yang
gersang dan tandus.
2) Kelinci gurun mempunya telinga yang besar untuk mendinginkan
tubuhnya. Karena pada saat darah kelinci tersebut mengalir melewati
telinga maka darah akan melepaskan panas keselilingnya.
3) Katak gurun memiliki kaki bertanduk yang berguna untuk menggali
lubang hingga 3 meter. Lubang ini digunakan untuk melindungi dirinya
dari panas terik gurun.
B. Contoh adaptasi Fisiologi
contoh adaptasi fisiologi antara lain :
1) Saat berada di daerah yang tinggi seperti dipuncak gunung manusia
memproduksi butir darah merah lebih banyak agar lebih banyak mengikat
oksigen. Sebab di dataran tinggi tekanan atmosfirnya lebih kecil
daripada didataran rendah sehingga hanya sedikit oksigen yang bisa masuk
ketubuh kita.
2) Ikan yang hidup di air asin lebih pekat mengeluarkan urin daripada
ika yang hidup di air tawar. Ikan yang hidup diair asin mengeluarkan
urin yang lebih pekat agar jumlah garam ditubuh ikan tersebut tidak
berlebihan.
C. Contoh Adaptasi Tingkah Laku
Contoh adaptasi tingkah laku :
1) Bunglon mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya adar lebih mudah mendapatkan mangsanya.
2) Ikan paus dan lumba-lumba secara berkala muncul kepermukaan air untuk
bernafas. Karena Paus dan Lumba-lumba merupakan hewan mamalia yang
bernafas dengan paru-paru.
3) Rayap yang kulitnya mengelupas maka akan dimakan kembali oleh rayap
tersebut. Hal ini dilakukan karena didalam kulit rayap tersebut ada usus
rayap yang ikut mengelupas dan usus tersebut memiliki flagelata yang
menghasilkan enzim selulase yang dapat mencernakan kayu. Selain itu
juga, rayap muda menjilati dubur rayao dewasa dengan tujuan mendapatkan
enzim selulase untuk mencernakan kayu.
Pengertian
adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan hidup dimana mereka tinggal. Adaptasi ini diperlukan oleh
makhluk hidup dibumi, karena setiap lingkungan dibumi memiliki
karakteristik sendiri. Misalkan dikutub suhunya sangat dingin serta
banyak terdapat air sedangkan sebaliknya di daerah gurun suhunya panas,
gersang, dan sulit untuk mendapatkan air.
Oleh karena itu ditempat tersebut makhluk hidupnya memiliki bentuk dan
karakteristik berbeda untuk menyeseuaikan diri dengan lingkungannya.
Seperti, Beruang kutub memiliki bulu yang lebat untuk melindungi
tubuhnya dari suhu dingin dan di gurun unta memiliki punuk atau bagian
yang menonjol di punggungnya sebagai penyimpan cadangan air karena
digurun sulit untuk mendapatkan air.
Lingkungan tempat makhluk hidup berkembang biak disebut dengan habitat.
Pada umumnya, makhluk hidup yang sudah beradaptasi dilingkungan tertentu
sulit untuk beradaptasi ditempat lain. Kecuali manusia, karena manusia
memliki otak dan pikiran sebagai alat untuk beradaptasi dengan berbagai
lingkungan yang ada. Otak dan pikiran ini digunakan untuk menyesuaikan
lingkungan dengan kemauannya. Misalkan, dikutub itu dingin maka ia
membuat rumah yang berbentuk seperti kubah karena dengan bentuk seperti
itu maka suhu didalamnya akan lebih hangat.
Macam-Macam Adaptasi
Adaptasi terdiri dari tiga macam, antara lain :
A. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup atau
alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya.
Pada adaptasi ini biasanya bentuk penyesuaian bentuk tubuhnya seperti
pada bentuk paruh, bentuk kaki, maupun bentuk seluruh tubuh secara
keseluruhan.
Adaptasi pada bentuk tubuh ini berfungsi untuk menyesuaikan bentuk
tubuhnya dengan cara ia mendapatkan makanan dan menyesuaikan bentuk
tubuhnya dengan bagaimana ia tinggal di tempat tersebut.
B. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi Fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat tubuh suatu makhluk
hidup terhadap keadaan lingkungannya. Adaptasi ini tidak dapat dilihat
langsung oleh mata. Karena pada adaptasi fisiologi menyangkut tentang
fungsi organ-organ bagian dalam tubuh makhluk hidup dengan
lingkungannya. Seperti fungsi jantung manusia untuk beradaptasi dengan
daerah tinggi.
C. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah cara makhluk hiduo beradaptasi dengan
lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. Adaptasi tingkah laku ini
berhubungan dengan tindakan makhluk hidup untuk beradaptasi atau
melindungi diri dari pemangsa. Selain itu juga adaptasi tingkah laku
berhubungan dengan kebiasaan makhluk hidup untuk beradaptasi dan
mempertahankan hidupnya disuatu lingkungan.
Contoh-Contoh Adaptasi
Contoh adaptasi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu contoh adaptasi
morfologi, contoh adaptasi fisiologi dan contoh adaptasi tingkah laku.
A. Contoh adaptasi morfologi
Contoh adaptasi morfologi pada makhluk hidup darat :
1) Tumbuhan xerofit seperti kaktus memiliki batang yang tebal untuk
menyimpan air, memiliki daun yang berduri yang berfungsi untuk
mengurangi penguapan, dan memiliki akar yang panjang dan menyebar agar
lebih mudah mencari air. Hal ini dilakukan karena habitatnya yang
gersang dan tandus.
2) Kelinci gurun mempunya telinga yang besar untuk mendinginkan
tubuhnya. Karena pada saat darah kelinci tersebut mengalir melewati
telinga maka darah akan melepaskan panas keselilingnya.
3) Katak gurun memiliki kaki bertanduk yang berguna untuk menggali
lubang hingga 3 meter. Lubang ini digunakan untuk melindungi dirinya
dari panas terik gurun.
B. Contoh adaptasi Fisiologi
contoh adaptasi fisiologi antara lain :
1) Saat berada di daerah yang tinggi seperti dipuncak gunung manusia
memproduksi butir darah merah lebih banyak agar lebih banyak mengikat
oksigen. Sebab di dataran tinggi tekanan atmosfirnya lebih kecil
daripada didataran rendah sehingga hanya sedikit oksigen yang bisa masuk
ketubuh kita.
2) Ikan yang hidup di air asin lebih pekat mengeluarkan urin daripada
ika yang hidup di air tawar. Ikan yang hidup diair asin mengeluarkan
urin yang lebih pekat agar jumlah garam ditubuh ikan tersebut tidak
berlebihan.
C. Contoh Adaptasi Tingkah Laku
Contoh adaptasi tingkah laku :
1) Bunglon mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungannya adar lebih mudah mendapatkan mangsanya.
2) Ikan paus dan lumba-lumba secara berkala muncul kepermukaan air untuk
bernafas. Karena Paus dan Lumba-lumba merupakan hewan mamalia yang
bernafas dengan paru-paru.
3) Rayap yang kulitnya mengelupas maka akan dimakan kembali oleh rayap
tersebut. Hal ini dilakukan karena didalam kulit rayap tersebut ada usus
rayap yang ikut mengelupas dan usus tersebut memiliki flagelata yang
menghasilkan enzim selulase yang dapat mencernakan kayu. Selain itu
juga, rayap muda menjilati dubur rayao dewasa dengan tujuan mendapatkan
enzim selulase untuk mencernakan kayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar