Minggu, 27 Maret 2016

IPS

ASEAN.

 erbentuknya sebuah organisasi internasional sudah barang tentu ada sesuatu yang mendasarinya, begitu juga dengan dibentuknya ASEAN yang merupakan sebuah organisasi internasional yang menaungi negara-negara yang berada dikawasan Asia Tenggara yang tentunya juga ada yang mendasarinya. Dan inilah beberapa latar belakang terbentuknya ASEAN sesuai dengan Deklarasi Bangkok.

1. Persamaan Letak Geografis.
Salah satu hal yang mendasari terbentuknya ASEAN adalah karena negara-negara tersebut memiliki kesamaan dalam hal geografis. Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya berada dikawasan Asia Tenggara, selain itu negara-negara tersebut juga terletak diantara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
2. Persamaan Budaya.
Selain memiliki kesamaan dalam sisi geografis, negara-negara ASEAN juga mempunya kesamaan dalam nilai-nilai dasar kebudayaan. Sejarah mencatat bahwa negara-negara yang berada dikawasan Asia Tenggara memiliki budaya, bahasa, serta tata kehidupan dan pergaulan yang hampir sama karena merupakan para pewaris peradaban sebelumnya yang disebut dengan rumpun Melayu Austronesia.
3. Persamaan Nasib.
Selain Thailand, negara-negara yang berada dikawasan Asia Tenggara merupakan negara-negara jajahan, misalnya Indonesia merupakan negara jajahan Belanda, Malaysia dan Singapura merupakan negara jajahan Inggris, dan juga Filipina yang merupakan negara jajahan Spanyol. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar terciptanya organisasi internasional ASEAN dikarenakan rasa kesetiakawanan dan perasaan senasib sepenanggungan antara negara-negara tersebut.
4. Persamaan Kepentingan.
Hal yang tidak kalah pentingnya dari sebab-sebab yang membuat terbentuknya organisasi dikawasan Asia Tenggara ini adalah kerana adanya persamaan kepentingan antara negara-negara tersebut. Negara-negara dikawasan Asia Tenggara ini memiliki kebulatan tekad dan tujuan untuk sama-sama berkontribusi dalam hal pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan budaya, serta hal-hal yang erat kaitannya dengan keamanan dan stabilitas politik dikawasan.


Sejarah ASEAN

Sejarah terbentuknya organisasi internasional ASEAN tidak terlepang dari dua faktor besar ini yaitu faktor internal (dalam) dan Faktor (eksternal). Dan dibawah ini merupakan tulisan mengenai penjelasan kedua faktor tersebut, silahkan disimak:

a. Faktor Internal (Dalam)

Lahirnya negara-negara baru dikawasan Asia Tengara setelah perang dunia ke II, termasuk Indonesia didalamnya, melahirkan permasalahan-permaslahan baru. Salah satu permasalahan internalnya adalah mengenai stabilitas keamanan dan politik didalam kawasan. Untuk mewujudkan terciptanya Asia Tengara yang memiliki stabilitas keamaan dan kondisi politik didalam kawasan tersebut yang baik dan kondusif maka dibentuklah organisasi ASEAN.

b. Faktor Eksternal (Luar)

Krisis keamanan diwilayah Indochina yang ditimbulkan akibat dari gerakan komunis yang ingin menguasai wilayah Asia Tenggara bagian utara seperti Vietnam, Kamboja, Laos dan sekitarnya membuat keresahan dan kekhawatiran terhadap negara-negara tersebut. Untuk menghadapi ancaman yang datangnya dari luar tersebut maka negara-negara pendiri ASEAN sepakan membentuk ASEAN.

Bagaimana Tulisan Mengenai Latar Belakang dan Sejarah ASEAN diatas?

Nah itulah penjelasan mengenai latar belakang dan sejarah ASEAN yang sudah semestinya kita tahu sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan kita seputar organisasi yang menaungi negara-negara yang berada dikawasan Asia Tenggara. Semoga tulisan yang satu ini bisa memberikan manfaat kepada kamu semua para pembaca khusunya para pelajar yang sedang menyelesaikan tugasnya.
 
PERAN INDONESIA DI PBB.
 “Dengan diterimanya Indonesia menjadi anggota PBB berarti Indonesia telah dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lainnya dan dapat turut serta memecahkan persoalan-persoalan dunia.” Apa maksud pernyataan itu?

Berilah beberapa contoh keterlibatan Indonesia sebagai anggota PBB dalam memecahkan persoalan- persoalan dunia! Adakah manfaatnya bagi Indonesia dengan menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa? Beberapa pertanyaan diatas akan coba di jawab memalalui pembahasan yang singkat, padat dan jelas ini!

Indonesia Menjadi Anggota PBB

Dalam sidang Umum PBB pada tanggal 20 September 1950, Majelis Umum PBB dengan suara bulat menerima Indonesia menjadi anggota PBB yang ke-60. Pada tanggal 28 September diadakan upacara pengibaran bendera Merah Putih di Markas Besar PBB di samping bendera-bendera dari 59 negara anggota lainnya.

Setelah resmi menjadi anggota, maka Indonesia segera mengirimkan delegasinya untuk mengikuti Sidang Umum PBB. Dengan diterimanya Indonesia menjadi anggota PBB berarti Indonesia telah dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lainnya dan dapat turut serta memecahkan persoalan-persoalan dunia.
Peran Indonesia Menjadi Anggota (PBB) Perserikatan Bangsa-Bangsa Dan Alasan Indonesia Keluar Dari PBB
Gambar: Indonesia Menjadi Anggota PBB

Manfaat Indonesia sebagai Anggota PBB

Pada 28 September 1950 Indonesia memasuki PBB dan tercatat menjadi anggota yang ke-60. Banyak manfaat yang diperoleh bangsa Indonesia semenjak menjadi anggota PBB. Berbagai bantuan dan jasa baik PBB telah dinikmati bangsa Indonesia.

a. PBB turut berperan menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda dalam Perang Kemerdekaan (1945-1950) dengan mengirimkan KTN dan UNCI.

b. PBB berjasa menyelesaikan pengembalian Irian Barat ke pangkuan RI denganmengirim misi UNTEA.

c. PBB banyak memberikan bantuan dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya melalui organisasi khusus, seperti IMF, IBRD, UNESCO, WHO, dan sebagainya.

Indonesia Keluar dari anggota PBB

Namun, hubungan yang harmonis antara Indonesia dan PBB menjadi terganggu sejak Indonesia menyatakan diri keluar dari keanggotaan PBB pada 7 Januari 1965.

Persoalannya, usul Indonesia agar Malaysia tidak diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tidak membuahkan hasil. Kenyataannya, Malaysia tetap diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Sejak keluar dari keanggotaan PBB, Indonesia praktis terkucil dari pergaulan internasional. Kenyamanan dan kebersamaan hidup dengan bangsa lain tidak dapat dirasakan lagi.

Begitu pula pembangunan negara menjadi terhambat sehingga berakibat pada kesengsaraan rakyat. Menyadari adanya kerugian itu, maka pemerintah Orde Baru memutuskan untuk masuk kembali menjadi anggota PBB.

Pada 28 September 1966 Indonesia kembali aktif di PBB. Indonesia tetap diterima kembali sebagai anggota PBB yang ke-60. Tindakan Indonesia ini mendapat dukungan dari Aljazair, Filipina, Jepang, Mesir, Pakistan, dan Thailand.

Peranan Indonesia dalam PBB

Republik Indonesia tidak hanya menerima bantuan dari PBB akan tetapi juga berperan aktif baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap PBB, yakni sebagai berikut.

(a) Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non Blok.

(b) Secara langsung yakni Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (KONGA) sebagai sumbangan terhadap PBB untuk menciptakan perdamaian dunia.

(c) Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan pangan ke Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bentuan tersebut disampaikan pada peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40.

(d) Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 1973-1974.

(e) Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober 2008, penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan.

(f) Peran serta Indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.

(g) Indonesia telah berpartisipasi dalam 4 operasi pemeliharaan perdamaian PBB (UNPKO) sejak UNEF (Un Emergency Forces) di Sinai tahun 1957.

(h) Penyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan jumlah personil sebanyak 1.618. Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang tersebar di 5 Negara.

(i) Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai.

(j) Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mesir segera mengadakan siding menteri luar negeri negara-negara Liga Ararb pada 18 Nove,ber 1946.

Mereka menetapkan tentang pengakuan kemerdekaan TI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah pengakuan De Jure menurut hokum internasional.

(k) Awal pekan ini Indonesia berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum PBB melalui pemungutan suara dengan perolehan 158 suara dukungan dari keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar